Proses Keperawatan Edisi 3 : Intervensi Keperawatan
Hasil Pasien yang Diperkirakan
Hasil pasien yang diperkirakan didefinisikan sebagai hasil intervensi keperawatan dan respons-respons pasien yang dapat dicapai, diinginkan oleh pasien dan/atau pemberi asuhan, dan dapat dicapai dalam peride waktu yang telah ditentukan, situasi dan sumber-sumber tertentu yang ada. Hasil yang diinginkan ini merupakan langkah yang dapat diukur mengarah pada tujuan-tujuan saat pulang yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil pasien yang diperkirakan yang baik harus:
- Spesifik
- Realistik
- Dapat diukur
- Menunjukkan kerangka waktu pencapaian yang pasti
- Mempertimbangkan keinginan dan sumber pasien
Hasil pasien yang diharapkan ditulis dengan menyebutkan item-item dan/atau perilaku yang dapat diamati dan dipantau untuk menentukan apakah hasil-hasil yang dapat diterima sudah tercapai atau belum dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Digunakan kata kerja aksi dan jangka waktu, seperti., “pasien akan ambulasi, menggunakan tongkat, dalam 48 jam setelah pembedahan”.
Kerangka waktu ini tergantung pada lama rawat pasien yang diprogramkan atau diantisipasi, sering ditentukan oleh klasifikasi kelompok diagnosa (diagnosis related group [DRG]) dan memprtimbangkan adanya komplikasi atau situasi lain (spt., usia)
Jika hasil yang diharapkan ditulis dengan tepat, maka mereka akan memberikan arah dalam perencanaan dan validasi intervensi keperawatan. Pertimbangan kedua hasil pasien yang diharapkan berikut: ‘mengidentifikasi kebutuhan nutrisi individu dalam 36 jam” dan “Merumuskan rencana diet berdasarkan kebutuhan nutrisi yang teridentifikasikan dalam 72 jam”
Berdasarkan pada kejelasan hasil yang diharapkan ini, perawat dapat memilih intervensi keperawatan untuk memastikan bahwa pengetahuan tentang diet pasien yang dikaji, kebutuhan individual teridentifikasi, dan penyuluhan tentang nutrisi yang diberikan.
Tindakan/Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Tindakan/intervensi keperawatan dipilih untuk membantu pasien dalam mencapai hasil pasien yang diharapkan dan tujuan pemulangan. Harapannya adalah bahwa perilaku yang dipreskripsikan akan menguntungkan pasien dan keluarga dalam cara yang dapat diprediksi, yang berhubungan dengan masalah yang diidentifikasikan dan tujuan yang telah dipilih.
Intervensi ini mempunyai maksud mengindividualkan perawatan dengan memenuhi kebutuhan spesifik pasien serta harus menyertakan kekuatan-kekuatan pasien yang telah diidentifikasi bila memungkinkan. Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas, dimulai dengan kata kerja aksi. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktifitas yang direncanakan. misalnya “Bantu aktivitas perawatan diri sesuai yang dibutuhkan setiap pagi”. “Catat frekuensi pernafasan dan nadi sebelum, selama, dan setelah aktivitas”. “Ukur masukan/haluaran setiap jam”. “Mendengar aktif kekhawatiran pasien mengenai diagnosis”.
Blog ini membagi intervensi/tindakan keperawatan menjadi mandiri (dilakukan perawat) dan kolaboratif (dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya). Contoh dari kedua tindakan yang dilakukan secara profesional berbeda ini adalah:
Independen: Menciptakan lingkungan yang tenang, nyaman, mengurangi kebisingan/aktivitas lingkungan, dan membatasi jumlah pengunjung serta lamanya waktu dirawatKolaboratif: memberikan obat antiansietas seperti yang dipesankan.
Rasional
Meskipun rasional tidak tampak pada rencana perawatan institusi, rasional ini disertakan untuk membantu peserta didik dan perawat pelaksana dalam menghubungkan prinsip patofisiologi dan/atau psikologi dengan intervensi keperawatan yang dipilih.
Selanjutnya kita akan mempelajari Proses Keperawatan Sesi 4... Next time...